Tampilkan postingan dengan label Buku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Buku. Tampilkan semua postingan

Rabu, 06 Februari 2013

Sebuah Karya Anak Bangsa

Judul buku                  : BREATHING FOR A DEATH


                                      (Kumpulan Cerita Pendek)
Penulis                         : Fitriani Puspitarani, Syifa Enwa, dkk
Penerbit                       : Puput Happy Publishing
Cetakan Pertama         : Januari 2013
Isi                                 : ii + 166 Halaman: 13X19 cm
ISBN                           : 978-602-7806-12-2
Harga                           :  Rp. 37.500,-

 
Sinopsis: 

Kilat mulai membelah awan. Bependar-pendar di dataran altar langit. “Hentikan Black. Ini bukan lagi urusan kita. Kita tak bisa ikut campur urusan hidup dan mati manusia, atau kita bisa masuk ke neraka paling dasar!” mencoba meyakinkan Black.  

“White, kalau kau takut maka tetaplah di sini. Dan saksikan manusia-manusia itu perlahan-lahan menghancurkan bumi! Perang nuklir, bom atom, dan senjata otomatis saja telah menewaskan lebih dari setengah jumlah mereka. Tapi mereka tetap tidak kapok! Bila terus dilanjutkan, bumiku bisa hancur. Aku takkan pernah lagi bisa menikmati keindahannya! Selama ini yang mampu membuatku senang karena aku selalu ditemani oleh keindahan alami dari bumi. Tapi kini … kini … kini kaulihat sendiri! Bumi seperti sampah! Aku tak tahan lagi.”


Kumpulan cerpen ini mengisahkan tentang berbagai peristiwa alam yang terjadi di sekeliling kita. Diceritakan dengan sudut pandang yang bervariasi dari para penulisnya membuat tulisan ini lain daripada yang lain. Berbagai pelajaran hidup, peringatan, dan sindiran terangkum dalam buku ini. 

NB: Buku sudah bisa dipesan via inbox FB http://www.facebook.com/niketut.tinisri

Selasa, 09 Oktober 2012

Umar :Seratus Tokoh Berpengaruh Sepanjang Masa (4)


Umar Ibnu Al-Khattab (52)


Umar Ibnu Al-Khattab atau Umar Bin Khattab adalah khalifah kedua dan mungkin terbesar dari semua khalifah Islam.  Dia sebaya tetapi berusia sedikit lebih muda dibandinkgan Nabi Muhammad. Seperti juga halnya Muhammad, dia lahir di Mekkah, tahun kelahiranya tidak diketahui, tetapi diperkirakan tahun 586.

Asal – usulnya, Umar Ibnul-Khatab merupakan salah satu musuh yang paling ganas dan beringas, menentang  Muhammad dan agama Islam habis-habisan. Namun, tiba-tiba dia memeluk agama baru itu dan berbalik menjadi pendukung yang paling kuat, Umar Ibnu Al-Khattab selanjutnya menjadi penasihat terdekat Muhammad dan begitulah dilakukannya sepanjang hidup Nabi Muhammad.

Pada tahun 632, Muhammad wafat, tanpa menunjuk penggantinya. Umar dengan cepat mendukung Abu Bakar sebagai pengganti, seorang sahabat Nabi dan juga mertua beliau. Langkah ini mencegah adu kekuatan dan memungkinkan Abu Bakar secara umum diakui sebagai khalifah pertama. Semacam “pengganti” Nabi Muhammad.  Abu Bakar merupakan pemimpin yang berhasil, tetapi beliau  wafat sesudah menjadi khalifah hanya selama dua tahun. Namun, Abu Bakar menunjuk Umar menjadi khlaifah pada tahun 634 dan memegang kekuasaan hingga tahun 644 ketika dia terbunuh di Madinah oleh perbuatan seorang budak Persia.  Diatas tempat tidur menjelang wafatnya, Umar menunjuk sebuah dewan terdiri dari enam orang untuk memilih penggantinya. Dengan demikian, lagi-lagi kesempatan adu kekuatan untuk kekuasaan terjauhkan. Dewan enam orang itu menunjuk Uthman sebagai khalifah ke-3 yang memimpin tahun 644-656.

Dalam masa kepemimpinan sepuluh tahun Umar itulah penaklukan-penaklukan penting dilakukan orang Arab. Tak lama sesudah Umar menduduki kekuasaan sebagai khalifah,  pasukan Arab menduduki Suriah dan Palestina, yang saat itu menjadi bagian kekaisaran Byzantium. Dalam pertempuran Yarmuk (636), pasukan Arab berhasil memukul kekuatan Byzantium. Damaskus jatuh pada tahun itu juga, Yerusalem menyerah dua tahun kemudian. Menjelang tahun 641, pasukan Arab telah menguasai seluruh Palestina dan Suriah, dan terus menerjang maju ke daerah yang kini bernama Turki. Tahun 639, pasukan Arab menyerbu Mesir yang saat itu juga di bawah kekuasaan Byzantium. Dalam waktu tiga tahun, penaklukan Mesir diselesaikan dengan sempurna.

Penyerangan Arab terhadap Irak yang saat itu berada dibawah kekuasaan kekaisaran Persia telah dimulai bahkan sebelum Umar menjabat khalifah. Kunci kemenangan Arab terletak pada pertempuran Qadisiya tahun 637, terjadi pada masa kekhalifahan Umar. Menjelang tahun 641 , seluruh Irak sudah berada dibawah pengawasan Arab. Bukan hanya itu, pasukan Arab bahkan menyerbu langsung Persia dan dalam pertempuran Nehavend ((641) mereka secara menentukan mengalahkan sisa terakhir kekuatan Persia. Menjelang wafatnya Umar pada tahun 644 sebagaian besar daerah barat Iran sudah terkuasai sepenuhnya. Gerakan ini tidak terhenti sampai Umar wafat, dibagian timur, mereka dengan cepat menaklukan Persia dan bagian barat mereka mendesak terus dengan pasukan menyebrang Afrika Utara.

Sama pentingnya dengan makna penaklukann-penaklukan yang dilakukan Umar adalah kepermanenan dan kemantapan pemerintahannya. Iran, walaupun penduduknya masuk Islam, bersamaan dengan itu mereka memperoleh kemerdekaannya dari pemerintahan Arab. Akan tetapi, Suriah, Irak, dan Mesir tidak pernah mendapatkan hal serupa. Negeri-negeri itu seluruhnya di-Arabkan hingga saat kini.

Umar sudah tentu punya rencana yang harus dilakukan terhadap daerah-daerah yang sudah ditaklukan oleh pasukan Arab, dia memutuskan, orang Arab punya hak-hak istimewa dalam segi militer di daerah-daerah taklukan, mereka harus berdiam di kota-kota tertentu yang ditentukan untuk itu, terpisah dari penduduk setempat. Penduduk setempat harus membayar pajak kepada penakluk Muslimin (umumnya Arab), tetapi mereka dibiarkan hidup dengan aman dan tenteram, khususnya, mereka tidak dipaksa memeluk agama Islam. (dari hal itu sudah jelas bahwa penaklukan oleh Arab lebih bersifat perang penaklukan nasionalis daripada perang suci, meskipun aspek agama bukannya tidak memainkan peranan.)

Keberhasilan Umar benar-benar mengesankan, sesudah Nabi Muhammad wafat, dia merupakan tokoh utama dalam hal penyerbuan oleh Islam. Tanpa penaklukan-penaklukan yang secepat kilat, diragukan apakah Islam dapat tersebar luas sebagaimana yang dapat  disaksikan sekarang ini. Lebih-lebih kebanyakan daerah yang ditaklukan di bawah pemerintahannya tetap menjadi Arab hingga kini, jelas, tentu saja, Muhammadlah penggerak utamanya jika dia harus menerima penghargaan terhadap perkembangan ini, akan tetapi, akan merupakan kekeliruan besar apabila kita mengecilkan peranan Umar. Penaklukn-penaklukan yang diakukannya bukanlah  akibat otomatis dari inspirasi yang  diberikan Muhammad. Perluasan mungkin saja bisa terjadi, tetapi tidaklah akan sampai sebesar itu kalau saja kepemimpinan Umar yang brilian.

Memang akan merupakan kejutan (untuk orang Barat yang tidak begitu mengenal Umar) membaca penempatan orang ini lebih tinggi daripada orang-orang kenamaan seperti Charlemagne atau Julius Caesar dalam urutan daftar buku ini. Soalnya, penaklukan oleh bangsa Arab dibawah pimpinan Umar lebih  luas daerahnya dan lebih tahan lama dan lebih bermakna daripada apa yang dilakukan oleh Charlemagne maupun Julius Caesar.

By Michael H. Hart

 

Paulus: Seratus Tokoh Paling Berpengaruh Sepanjang Masa (3)

PAULUS (6)

“Rasul”  Paulus sedikit lebih muda daripada Nabi Isa, menjadi penyebar agama baru Nasrani yang paling terkemuka. Pengarunya dalam teologi Kristen jelas menunjukan yang  paling terkemuka  dalam teologi kristen jelas menunjukkan yang paling kokoh,  paling jauh jangkauannya  dibanding semua penulis dan pemikir Kristen lainnya.

Paulus, juga terkenal dengan panggilan Saulus, dilahirkan di Tarsus, sebuah kota  Cilicia (kini Turki), beberapa tahun sebelum era Kristen. Meskipun bekewarganegaraan Romawi, dia lahir sebagai seorang Yahudi, mendalami bahasa Ibrani dimasa mudannya dan mendapat pendidikan mendalam perihal ke-Yahudi-an, dia juga belajar berdagang dan membuat kemah. Ketika masih remaja, dia berangkat ke Yerusalem bekerja dibawah bimbingan pendeta Gamaliel, seorang guru Yahudi kenamaan. Walaupun Paulus dan Isa bersamaan ada di Yerusaalem saat itu, tetapi diragukan keduannya pernah bertemu.

Sesudah wafatnya Isa, orang orang kristen dianggap sebagai pembangkang dan karenanya harus dihabisi. Pada awalnya, Paulus ikut terlibat, tetapi dalam perjalanan menuju Damaskus dia melihat Isa berbicara dengannya dan segera Paulus masuk Nasrani.  Ini merupakan titik tolak penting dalam kehidupan pribadinya,.Sebelunnya, ia menjadi lawan orang Kristen, kini dia berubah menjadi penyebar dan penganjur paling gigih dan paling berpengaruh untuk kepentingan agama Nasrani.

Paulus menghabiskan sisia hidupnya dengan menulis dan memperdalam kekristenan dan meraih banyak pemeluk yang memasuki agama Nasrani. Selama kegiatan khotbahnya, dia melakukan perjalanan, baik ke Asia Kecil, Yunani , Suriah, dan Palestina. Menghadapi orang –orang Yahudi,  Paulus tidak begitu berhasil, bahkan lebih sering menimbulkan pertentangan dan dalam banyak peristiwa, jiwanya sering terancam.  Khotbah di hadapan orang non-Yahudi,  Paulus sangat menonjol dan mendapat sukses besar sehingga dia sering diberi julukan, “Rasul orang-orang non Yahudi.”  Tak seorang pun bisa mengungguli kehebatan Paulus dalam penyebaran agama Nasrani

Sesudah menyelesaikan tiga kali perjalanan panjang menyebarkan agama di wilayah bagian timur kekaisaran Romawi,  Paulus kembali ke Yerusalem. Begitu sampai, dia ditahan dan bahkan dikirim ke roma ke depan pengadilan. Tak begitu jelas bagaimana akhir pengadilan itu, bahkan tak jelas pula apakah sejak itu da pernah dapat meninggalkan roma. Akhirnya, diperkirakan pada tahun 64 M,  Paulus dibunuh di dekat kota Roma. 

Pengaruh Paulus dalam perkembangan agama Nasrani dapat dilihat dari tiga hal

  1.  Sukses besarnya dalam penyebaran agama    
  2. Tulisan-tulisannya yang menyusun bagian-bagian penting Perjanjian Baru.    
  3. Dan perannya dalam hal pengembangan teologi Kristen. 
Dari 27 Buku Perjanjian Baru, tak kurang 14 buku dihubungkan dengan jasa Paulus, meskipun ilmuwan modern berpendapat 4  5 buku dari 14 itu ditulis oleh orang lain, tetapi tak diragukan lagi bahwa Paulus-lah orang terpenting sebagai pribadi yang menulis Perjanjian Baru.

Pengaruh Paulus di bidang teologi Kristen benar-benar tak terhitung jumlahnya. Ide-idenya termasuk hal-hal sebagai berikut :      

  1. Isa tidak hanya nabi yang luar biasa, tetapi juga Ilahi 
  2. Isa wafat demi dosa-dosa kita dan penderitaannya dapat menebus kita Manusia tidak bisa mendapat keselamatan, hanya dengan mencoba melaksanakan perintah-perintah yang tertera di dalam injil, tetapi hanya bisa dengan jalan menerima Isa dalam hidupnya.  
  3. Sebaliknya, apabila seseorang menerima dan percaya isa, segala dosa –dosanya akan diampuni. Paulus juga menjelaskan doktrin-doktrinnya mengenai dosa asal/warisan  (lihat Roma 5;12-19)
Karena kepatuhan pada hukum semata tidak cukup untuk menjamin kebebasan, Paulus menegaskan bahwa tak ada gunanya memeluk agama Nasrani sambil tetap berpegang pada batasan-batasan Yahudi. Masih mengamalkan larangan perilaku Yahudi, aturan-aturan Musa atau mempermasalahkan disunat atau tidak.

Beberapa pemuka Kristen saat itu menentang  keras pendapat  Paulus dalam hal ini. Andai kata sikap mereka ini menyebar luas, sangat disangsikan agama Nasrani bisa berkembang begitu cepat di seluruh kekaisaran Romawi.

Paulus tidak pernah menikah, walupun tak ada hal-hal yang membuktikannya, jelas Paulus tak pernah melakukan hubungan seks dengan wanita. Pandangannya mengenai seks dan wanita sudah terikat dengan kitab suci karena itu membawa pengaruh besar pada sikap-sikapnya sehari-hari. Dalilnya yang terkenal dalam kaitan ini tercantum dalam (I. Korintus 7;8-9) yang berbunyi: “ tetapikepada orang –orang yang tidak kawin dan kepada janda-janda aku anjurkan, supaya baiklah mereka tinggal dalam keadaan seperti aku. Tetapi kalu mereka tidak dapat menguasai diri, baiklah mereka kawin, sebab lebih baik kawin daripada hangus karena hawa nafsu”

Paulus juga punya pendirian yang tegas mengenai status wanita yang layak; seharusnya perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh. Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga memerintah laki-laki, hendaklah ia berdiam diri. Karena Adam yang perama dijadikan, kemudian barulah Hawa.” (I Timotius 2; 11-13). Sikap yang lebih tegas dikemukakan pula dalam 1 Korintus 11;7-9. Memang kalimat –kalimat Paulus sudah pernah dikemukakan banyak tokoh sezamannya. Yang perlu dicatat adalah isa sendiri tak pernah tampil dengan pernyataan-pernyataan seperti itu.

Paulus, lebih dari orang-orang lainnya, bertanggung jawab terhadap peralihaan agama nasrani dari sekte yahudi menjadi agama besar dunia. Ide sentralnya tentang kesucian isa dan pengakuan berdasar kepercayaan semata tetap merupakan dasar pemikiran kristen selama-lama abad-abad berikutnya. Belakangan semua teolog Kristen, termasuk Agustinus, Aquinas, Luther, dan Calvin, semuanya terpengaruh oleh tulisan tulisan Paulus. Begitu mendalamnya pengaruh paulus sampai –sampai banyak sarjana beranggapan pauluslah yang mendirikan agama Nasrani, bukannya Isa. Tentunya anggapan ini berlebihan. Bagaimanapun juga kalaupun pengaruh paulus tidak bisa disejajarkan dengan Isa, yang pasti dia jauh lebih hebat dari pemikir Nasrani yang mana pun juga.

By Michael H. Hart
 

Nabi Isa/Yesus; Seratus Tokoh Paling Berpengaruh Sepanjang Masa (2)

Nabi Isa / Yesus (No. 3)

Pengaruh Nabi Isa terhadap sejarah kemanusiaan begitu jelas dan begitu besar. Oleh sebab itu , tak banyak orang yang mempertanyakan apa sebabnya Nabi Isa berada di tempat hampir teratas dalam daftar buku ini. Malahan, mungkin banyak aorang akan bertanya-tanya mengapa Isa tidak berada di tempat teratas.


Tidak perlu diragukan lagi, Kristen, dalam perjalan waktu, agama ini sudah memperoleh pemeluk lebih besar daripada agama lain yang manapun juga. Namun begitu, bukan perihal pengaruh dari berbagai agama yang menjadi perhitungan dalam buku ini, melainkan berkaitan dengan pengaruh perorangan. Tidak seperti agama Islam, agama Nasrani ditegakkan bukan oleh seorang melainkan dua orang ( Isa dan Paulus), karena itu pengakuan jasa-jasa atas perkembangan agama ini (menurut saya) harus dibagi sama antara kedua tokoh itu.


Nabi Isa meletakkan dasar-dasar pokok gagasan etika kekeristenan termasuk pandangan spiritual serta ide pokok mengenai tingkah laku manusia. Sedangkan teologi Kristen dibentuk dasar – dasarnya oleh Paulus. Isa mempersembahkan pesan-pesan spiritual sedangkan Paulus menambahkannya ke dalam bentuk pemujaan terhadap Isa. Lebih jauh lagi, Paulus merupakan penulis  bagian-bagian penting perjanjian baru dan merupakan penganjur pertama orang – orang agar memeluk agama Nasrani pada abad pertama lahirnya agama itu.


Isa masih berusia muda ketika “wafat” (lain halnya dengan Buddha atau Muhammad), dan yang ditinggakannya hanya sejumlah terbatas pengikut. Ketika wafatnya Isa, pengikutnya hanya terdiri dari sejumlah kecil sekte Yahudi. Baru melalui tulisan-tulisan Paulus dan kegigihan khotahnya yang tak kenal lelah, sekte kecil itu diubah menjadi kekuatan dinamis dan merupakan gerakan yang lebih besar, yang terdiri dari satu agama besar di dunia.


Akibat hal – hal  itu, sebagian orang beranggapan Paulus-lah dan bukan Isa yang lebih layak dianggap sebagai penegak agama Nasrani karena itu tempatnya dalam daftar urutan buku ini pasti lebih tinggi daripada isa! Biarpun sulit dibayangkan bagaimana bentuk kekristenan tanpa Paulus, tetapi sebaliknya juga amatlah jelas; tanpa Nabi Isa, agama Nasrani tak akan pernah ada sama sekali.


Sebaliknya, tampak tak beralasan menganggap Isa bertanggung jawab terhadap semua keadaan seperti penilain gereja-gereja kristen serta peibadi-pribadi pemeluk agama Nasrani kemudian, terutama sejak isa sendiri tidak setuju dengan sikap-sikap seperti itu.  Diantara mereka (contohnya perang agama diantara mazhab-mazhab Nasrani, pembunuhan kejam dan perburuan terhadap orang yahudi)  hal yang kontradiksi dengan sikap dan ajaran Isa. Rasanya tak beralasan menganggap bahwa perbuatan itu disetujui oleh Isa,.


Disamping itu, walaupun, ilmu pengetahuan modern pertama kali tumbuh di negeri-negeri pemeluk Nasrani di Eropa Barat, tetapi rasanya tidak tepat kalau hal itu  dianggap sebagai tanggung jawab Isa. Dengan demikian, tak seorangpun di antara para pemuka pemeluk Kristen menafsirkan ajaran Isa sebagai suatu seruan untuk melakukan penelitian ilmiah terhadap dunia dalam arti fisik. Yang terjadi justru sebaliknya; melimpahnya masyarakat Romawi memeluk agama Nasrani mengakibatkan merosotnya baik dasar umum teknologi maupun tingkat umum minat terhadap ilmu pengetahuan.


Bahwa ilmu pengetahuan kebetulan tumbuh di Eropa sebenarnya suatu petunjuk adanya budaya yang diwariskan turun temurun yang seiring dengan jalan pikiran ilmiah. Ini sama sekali tak ada hubungan dengan ajaran-ajaran Isa tetapi berkat pengaruh rasionalisme Yunani yang jelas tercermin dalam karya-karya Aristoteles dan Euclid.  Perlu dicatat timbulnya ilmu pengetahuan modern bukanlah pada masa jaya-jayanya kekuasaan gerejani dan kesucian Kristen, melainkan pada saat mulai munculnya renaissance, ketika Eropa sedang mecoba memperbarui warisan sebelum  Isa.


Kisah kehidupan Isa jika dikaitkan dengan Perjanjian Baru tentu sudah tidak asing lagi bagi para pembaca karena itu tidak akan diulangi disini. Akan tetapi, ada juga segi-segi yang masih layak dicatat, pertama, sebagian terbesar informasi yang kita peroleh tentang riwayat hidup Isa tidak lengkap, bahkan banyak informasi dari para ahli sejarah yang tidak sejalan, bahkan, mengenai namanya, banyak terjadi silang pendapat di antara ahli sejarah. Mungkin sekali, dalam nama Yahudi umumnya adalah Yehoshua (yoshua dalam bahasa Inggris). Tahun kelahiannya pun tidaklah dapat dipastikan, walaupun tahun 6 sebelum Masehi dapat dijadikan pegangan. Bahkan, tahun wafatnya pun yang seharusnya diketahui dengan jelas oleh para pengikutnya, juga belum bisa dipastikan hingga hari ini. Nabi isa sendiri sama sekali tidak meninggalkan karya tulisan, sehingga sesungguhnya segala sesuatu mengenai kehidupannya berpegang pada penjelasan Perjanjian Baru.


Sayangnya, ajaran-ajaran Isa ada yang “bertentangan” satu sama lain dalam banyak pokok masalah. Misalnya, Matius dan Lukas memberikan versi yang sama sekali berbeda mengenai kata-kata terakhir yang diucapkan Isa. Kedua versi ini sepintas, tampak berasal dari kutipan-kutipan langsung dari Perjanjian Lama.

Sesungguhnya bukanlah suatu kebetulan Isa mampu mengutip dari Perjanjian Lama, sebab, meskipun  Isa pemuka agama Nasrani, dia sendiri sebetulnya seorang Yahudi yang taat. Sudah sering sekali ditunjukan bahwa Isa dalam banyak hal sangat mirip dengan nabi –nabi Ibrani dari Perjanjian Lama dan dia terpengaruh secara mendalam oleh mereka. Seperti halnya nabi-nabi, isa memiliki pesona kepribadian luar biasa yang meninggalkan kesan mendalam dan tak terlupakan begitu bertemu dengan-Nya. Isa seorang yang mempunyai daya karisma dalam arti yang sesungguhnya.


Sangat berbeda dengan Muhammad yang berperan dalam kekuasaan agama dan politik, Isa tidak punya pengaruh politis pada masa hidupnya ataupun di abad berikutnya. (Kedua manusia itu memang punya pengaruh tidak langsung dalam jangka panjang perkembangan politik). Isa menyebarkan pengaruh sepenuhnya dalam ruang lingkup etika dan merupakan seorang pemimpin spiritual.


Apabila peninggalan Isa semata-mata dalam kualitas selaku pemimpin spiritual, tentu saja tepat jika orang mempertanyakan sampai sejauh mana gagasan spiritualnya mempengaruhi dunia. Salah satu inti ajaran Isa tentu saja, Golden Rule-nya. Kini , Golden Rule nya itu sudah diterima oleh banyak orang, apakah dia itu Nasrani atau bukan sebagai patokan tingkah laku moral. Kita bisa saja berbuat tidak selalu atas dasar patokan itu, tetapi  sedikitnya kita mencoba menyelusuri rel-nya, jika Isa benar merupakan perumus pertama dari patokan di pentunjuk yang sudah diterima sebagai prinsip yang hambpir universal, bisa dipastikan dia layak didudukan pada urutan pertama daftar ini.


Akan tetapi, fakta menunjukan bahwa Golden Rule itu sebenarnya sudah menjadi patokan atau pegangan udaisme, jauh sebelum Isa lahir. Pendeta Hillel. Pemimpin Yahudi yang hidup satu abad sebelum masehi secara terang-terangan mengatakan bahwa Golden Rule itu adalah patokan utama Yudaisme.


Hal ini  bukan saja diketahui oleh dunia barat melainkan juga timur. Filsuf  Cina  Kong Ho Cu telah mengajukan hal ini pada tahun 500SM.  Juga kata-kata seperti itu terdapat di dalam Mahabharata, kumpulan puisi Hindu Purba. Jadi, kenyataan menunjukan bahwa filosofi yang terkandung dalam The Golden Rule diterima oleh hampir tiap kelompok agama besar di dunia.
Apakah ini berarti Isa tak punya gagasan etika yang orisinal? Bukan begitu! Pandangan yang sangat tinggi disampaikan dalam Matius (5;43-44)


Kamu telah mendenganr firman;  kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu, tetapi aku berkata kepadamu; kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Dan kalimat sebelumnya berbunyi “..janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.”


Kini, pendapat ini bukan merupakan bagian dari Yudaisme dimasa Isa dan bukan pula menjadi bagian pegangan agama-agama lain. Sudah dapat dipastikan merupakan yang pernah terdengar. Apabila ide ini dianut secara lebih luas, saya tidak ragu maupun bimbang  sedikitpun menempatkan Isa dalam urutan perama daftar ini.

Akan tetapi, kenyataan menunjukan penganut ide itu tidaklah benar –benar meluas. Malahan, umumnya takkan bisa diterima. Sebagian besar pemeluk Nasrani menganggap perintah “cintailah musuhmu” hanya bisa diwujudkan dalam dunia sempurna, tetapi tidak bisa sebagai penuntun tingkah laku dunia tempat kita semua hidup sekarang ini. Umumnya ajaran itu tidak dilaksanakan, dan juga tidak mengharapkan orang lain melakukannya. Kepada anak-anak pun kita tidak memberi ajaran begitu. Ajaran isa yang paling nyata adalah tetap merupakan semacam ajaran yang bersifat kelompok dan secara mendasar tidaklah melalui anjuran yang teruji  lebih dahulu.


Michael H. Hart

Nabi Muhammad; Seratus Tokoh Paling Berpengaruh Sepanjang Masa (1)

Nabi Muhammad (1) 

Saya menjatuhkan pilihan saya kepada nabi Muhammad dalam urutan pertama daftar Seratus Tokoh Yang Berpengaruh di dunia,  mungkin mengejutkan beberapa pembaca dan kemungkinan menjadi tanda tanya bagi yang lain, akan tetapi, saya berpegang pada keyakinan saya, dialah satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih keberhasilah luar biasa baik dalam hal agama maupun hal duniawi.

Berasal dari keluarga sederhana, Muhammad  menegakkan dan menyebarkan salah satu agama terbesar di dunia. Pada saat yang bersamaan tampil sebagai seorang pemimpin besar yang tangguh dan efektif.  Kini tiga belas abad sesudah wafatnya, pengaruhnya masih tetap kuat dan mengakar cukup dalam.

Sebagian besar dari orang –orang  di dalam buku ini merupakan orang – orang  yang beruntung  karena lahir dan dibesarkan di pusat-pusat peradaban manusia, berbudaya tinggi dan tempat percaturan politik penting bangsa – bangsa. Muhammad lahir pada tahun 570M, di kota Mekkah, dibagian selatan Jazirah Arab, suatu tempat yang pada waktu itu merupakan daerah yang paling terbelakang di dunia, jauh dari pusat perdagangan, seni, maupun ilmu pengetahuan.  ia menjadi yatim piatu pada umur enam tahun, dibesarakn dalam lingkungan sekitar yang sederhana dan rendah hati. Sumber sumber Islam menyebutkan bahwa Muhammad seorang buta huruf.  Keadaan ekonominya baru mulai membaik pada umur 25 tahun ketika dia menikah dengan seorang janda berada. Bagaimanapun sampai mendekati umur empat puluh tahun nyaris tak tampak petunjuk keluarbiasaanya sebagai manusia.

Umumnya bangsa  Arab saat itu tidak menpunyai agama tertentu kecuali penyembah berhala. Di kota Mekkah ada sejumlah kecil pemeluk pemeluk Yahudi dan Kristen, dan besar kemungkinan dari merekalah  Muhammad untuk pertama kali mendengar perihal adanya satu Tuhan Yang Maha Kuasa, yang mengatur keseluruhan alam semesta. Ketika dia berusia empat puluh tahun, Muhammad yakin bahwa Tuhan Yang Maha Esa ini menyampaikan sesuatu kepadanya dan memilihnya untuk menjadi penyebar kepercayaan yang benar.

Selama tiga tahun, Muhammad hanya menyebarkan agama terbatas kepada teman-teman dekat dan kerabanya, baru ketika memasuki tahun 613, dia mulai tampil di depan umum. Pada waktu dia sedikit demi sedikit punya pengikut, penguasa Mekkah memandangnya sebagai orang berbahaya dan pembuat onar.  Pada tahun 6222, cemas terhadap keselamatannya, Muhammad hijrah ke Madinah, kota di sebelah utara Mekkah berjarak 200 mil (320 km). Dikota itu dia ditawari posisi kekuasaan politik yang cukup meyakinkan.

Peristiwa hijrah ini merupakan titik balik penting bagi kehidupan Nabi. Di Mekkah, dia kesulitan memperoleh sejumlah kecil pengikut, di Madinah, dia mendapatkan lebih banyak pengikut sehingga dalam tempo cepat dia dapat memperoleh pengaruh  yang menjadikannya seorang pemegang kekuasaan yang sesungguhnya. Pada tahun-tahun berikutnya ketika pengikut Muhammad bertumbuh dengan sangat cepat, serangkain pertempuran pecah antara Mekkah dan Madinah.  Peperangan ini beakhir pada tahun 630 dengan kemenangan pada pihak Muhammad, kembai ke Mekkah sebagai pemenang, sisa dua setengah tahun dari hidupnya dia menjadi saksi kemajuan luar biasa dalam hal cepatnya suku-suku Arab memeluk agama Islam. Ketika Muhammad wafat pada tahun 632, dia sudah memastikan dirinya sebagai penguasa efektif seluruh Jazirah Arab bagian selatan.

Suku Badui, penduduk asli Arab punya tradisi turun-temurun sebagai prajurit – prajurit yang tangguh dan berani. Namun, jumlah mereka tidaklah banyak dan senantiasa tergoda perpecahan dan saling menyerang satu sama lain. Itu sebabnya mereka tidak bisa mengungguli tentara dari kerajaan-kerajaan yang mapan di daerah pertanian dibelahan utara. Akan tetapi, Muhammad-lah orang pertama dalam sejarah, berkat dorongan kuat kepercayaan pada keesaan Tuhan, pasukan Arab yang kecil itu sanggup melakukan serangkaian  penaklukan yang mencengangkan dalam sejarah manusia.  

 Disebelah timur laut  Arab berdiri kekaisaran Persia baru Sassaids yang luas. Di barat laut Arab berdiri Byzantium atau kekaisaran Romawi Timur dengan Konstantinopel sebagai pusatnya. Dilihat dari jumlah dan ukuran, jelas Arab tidak akan mampu menghadapinya,  namun, di medan pertempuran, keadaanya jauh berbeda.  Dengan serangan kilat, pasukan  Arab yang bersemangat dapat menaklukan Mesopotamia, sSria (Suriah), dan Palestina. Pada  tahun 642, Mesir direbut dari genggaman kekaisaran Byzantium, dan sementara itu bala tentara Persia dikalahkan dalam pertempuran yang amat menentukan di Qadisiya pada tahun 637 dan di Nehavend pada tahun 642.

Akan tetapi, penaklukan besar-besaran di bawah pimpinan sahabat Nabi dan penggantinya Abu Bakar dan Umar Ibnu Al-Khattab itu tidak menunjukan tanda –tanda berakhir sampai disitu. Pada tahun 711, pasukan Arab telah menyapu habis Afrika Utara hingga ke tepi samudra Atlantik, dari situ mereka membelik ke utara dan menyeberangi selat Gibraltar dan membanjiri kerajaan Visigothic di Spanyol.

Sepintas, orang pasti mengira pasukan Muslim akan membabat habis semuan Nasrani Eropa.  Namun, pada tahun 732, dalam pertempuran yang terkenal dan dahsyat di Tours, satu pasukan Muslimin yang telah bergerak ke pusat negeri prancis akhirnya dipukul oleh orang orang Frank. Walaupun demikian, hanya dalam tempo tidak terlalu lama, orang orang Badui ini, dijiwai ucapan-ucapan Muhammad, telah mendirikan sepuah imperium membentang dari perbatasan india hingga tepi pantai samudra Atlantik- sebuah imperium terbesar yang pernah dikenal sejarah manusia. Dimana pun penklukan dilakukan oleh pasukan Muslim, selalu diikuti dengan melimpahnya pemeluk masuk agama Islam

Ternyata, tidak semua penaklukan wilayah itu bersifat permanen, orang-orang Pesria, walaupun masih tetap merupakan penganut setia agama Islam, merebut kembali kemerdekaannya dari tangan Arab, di Spanyol sesudah melalui peperangan lebih dari tujuh abad lamanya akhirnya berhasil dikuasai kembali oleh orang –orang nasrani, yang menguasai kembali seluruh semenanjung tersebut. Sementara itu, Mesopotamia dan Mesir, dua tempat lahinya kebudayaan purba, tetap berada ditangan Arab seperti halnya seluruh pantai utara Afrika. Agama Islam, tentu saja, terus menyebar darisatu abad ke abad lain, jauh melintasi daerah taklukan. Umumnya jutaan penganut Islam tersebar di Afrika, Asia Tengah, terlebih di Pakistan dan India sebelah utara, serta Indonesia.  Di indonesia, agama Islam yang baru ini merupakan faktor pemersatu, dianak benua India, yang terjadi sebaliknya, konflik Muslim dan Hindu menjadi sebab utama perpecahan.

Apakah pengaruh Nabi Muhammad yang paling mendasar terhadap sejarah umat manusia?  Seperti semua agama lain, Islam punya pengaruh luar biasa besarnya terhadap kehidupan para penganutnya. Itu sebabnya mengapa penyebar-penyebar agama besar di dunia semua mendapat tempat dalam buku ini. Jika diukur secara kuantitas, pemeluk agama Nashrani banyaknya dua kali lipat besarnya dari pemeluk agama Islam. Dengan sendirinya timbul tanda tanya apa alasan menenpatkan urutan Nabi Muhammad lebih tinggi daripada Nabi Isa dalam daftar.  

Ada dua alasan pokok yang menjadi pertimbangan saya.  Pertama, Nabi Muhammad memainkan peranan jauh lebih penting dalam pengembangan Islam daripada peranan Nabi Isa terhadap agama Nasrani. Biarpun Nabi Isa bertanggung jawab terhadap agama Nasrani. Biarpun Nabi Isa bertanggung jawab terhadap ajaran-ajaran polik moral dan etika Kristen (sampai batas tertentu berbeda  dengan Yudaisme, agama Yahudi), namun Paulus merupakan tokoh penyebar utama teologi Kristen, tokoh penyebarnya, dan penulis bagian terbesar dari Perjanjian Baru. 

Sebaliknya, Muhammad bukan saja bertanggung jawab terhadap teologi, tetapi juga terhadap pokok-pokok etika dan moralnya. Disamping itu, dia memegang peran kunci  menarik pengikutnya dalam mendirikan agama Islam, lebih  lagi dia adalah  “pencatat” kitab suci Al-Qur’an, kumpulan pernyataan Muhammad yang diyakininya berasal langsung dari wahyu Allah.  Sebagian  terbesar dari wahyu ini disalin dengan penuh kesungguhan  selama masa kehidupan Muhammad dan kemudian dihimpun dalam bentuk yang tak tergoyahkan tak lama setelah dia wafat.  Al-Qur’an, dengan demikian , berkaitan erat dengan pandangan-pandangan Muhammad serta ajaran-ajarannya karena dia bersandar pada wahyu Tuhan.

Sebaliknya tak ada satupun kumpulan yang begitu terperinci dari ajaran ajaran Isa yang masih dapat di jumpai dimasa sekarang. Karena Al-Qur’an bagi kaum Muslimin sedikit banyak sama pentingnya dengan Injil bagi kaum Nasrani. Pengaruh agama Muhammad dengan perantaraan Al-Qur’an sangat besar. Kemungkinan pengaruh Muhammad dalam Islam lebih besar daripada pengaruh Isa bersama Paulus dalam agama Kristen. Dari sudut agama, tampaknya pengaruh Muhammad setara dengan Isa dalam sejarah kemanusiaan.

Lebih jauh lagi, (berbeda dengan Isa) Muhammad bukan semata pemimpin agama, tetapi juga pemimpin duniawi. Kenyataannya, sebagai kekuatan pendorong terhadap penaklukan yang dilakaukan bangsa Arab, pengaruh kepemimpinan politiknya berada dalam posisi terdepan sepanjang waktu.

Dari berbagai peristiwa sejarah, orang bisa saja mengatakan hal itu bisa terjadi tanpa kepemimpinan khusus dari seorang yang memimpin mereka. Misalnya koloni-koloni di Amerika Selatan mungkin saja bisa membebaskan diri dari kolonialisme Spanyol jika simon  bolivar tak pernah ada di dunia. Namun, contoh ini tidak berlaku pada gerakan penaklukan yang dilakukan bangsa Arab. Tak ada kejadian serupa sebelum Muhammad dan tak ada alasan untuk menyangkal bahwa penaklukan bisa terjadi dan berhasil tanpa Muhammad. 

Satu-satunya kemiripan dalam hal penaklukan dalam sejarah manusia adalah penaklukan oleh bangsa Mongol pada abad ke 13 yang sebagian besar berkat pengaruh Jenghis Khan. Penaklukan ini, walaupun lebih luas jangkauannya daripada apa yang dilakukan bangsa arab, tidaklah bisa menunjukan kemapanan, dan kini satu-satunya daerah yang diduduki oleh bandsa mongol hanyalah wilayah yang sama dengan sebelum masa jenghis khan.

Ini jelas berbeda besar dengan penaklukan yang dilakukan oleh bangsa Arab. Membentang dari Irak hingga Maroko, terbentang rantai bangsa Arab yang bersatu, bukan semata berkat iman agama Islam, tetapi juga dari bahasa Arabnya, sejarah, dan kebudayaan. Posisi sentral Al-Qur’an dikalangan kaum Muslimin dan tertulisnya dalam bahasa Arab, besar kemungkinan merupakan sebab mengapa bahasa Arab tidak terpecah-pecah kedalam dialek- dialek yang sulit dipahami. Jika tidak, mungkin sudah akan terjadi pada abad ke-13. 

Perbedaan dan pembagian Arab ke dalam beberapa negara tentu terjadi, tentu saja, dan kenyataannya memang demikian, tetapi perpecahan yang bersifat sebagian itu seharusnya tidak membuat kita lupa bahwa unsur pemersatu harus tetap ada. Akan tetapi, baik Iran maupun Indonesia yang kedua-duanya adalah negeri berpenduduk muslimin dan penghasil minyak, tidak ikut bergabung dalam sikap embargo minyak pada musim dingin tahun 1973-1974.  Sebaliknya bukan kebetulan jika semua negara Arab, semata-mata negara Arab, yang mengambil langkah embargo minyak.

Dapat kita saksikan, penaklukan yang dilakukan bangsa Arab pada abad ke-7 terus memainkan peranan penting dalam sejarah umat manusia hingga saat ini,. Dari segi inilah saya menilai adanya kombinasi tak terbandingkan antara bidang agama dan bidang duniawi yang melekat pada pengaruh diri Muhammad sehingga saya menganggap Muhammad dalam arti pribadi seutuhnya adalah manusia yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia.

By Michael H. Hart