Tampilkan postingan dengan label Do'a. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Do'a. Tampilkan semua postingan

Selasa, 13 April 2010

AJARI AKU BAHASA CINTA


Oh, Sang Khalik Maha Pencinta,

Betapa sanubariku mengimpikan simphoni cinta kehadirat-Mu.
Betapa aku rasakan ada satu ikatan dan keutuhan di lubuk nuraniku.
Betapa kerinduanku makin menjadi dan terus marak.
Tapi aku masih ingin berpetualang mencari titik pusat cinta yang dapat mengukir rona-rona kebahagiaan sempurna dalam hati hamba-Mu ini.
Kali ini kutahtakan syurga-Mu pada puncak singgasana angan-angan jiwaku.
Kiranya gelora sukmaku terpaut pada artinya hidup ini.

Oh, Sang Agung Maha Pencinta,

Kutahtakan pribadi-Mu pada puncak singgasana pemikiranku.
Kiranya setetes embun berkat dicurahkan padaku,
dalam setiap detik-detik nadiku selamanya.
Kutahtakan pribadi Rasul-Mu pada puncak singgasana hatiku.
Dan memang itu satu pegangan hatiku yang pasti abadi
Keesaan-Mu yang paling agung.

Oh Sang Maha Pencinta,

Ajari aku bahasa cinta agar aku dapat menebarkan dan mewartakan cinta.
Ajari aku bahasa cinta agar cinta-Mu melekat pada setiap insan yang aku temui.
Ajari aku bahasa cinta agar aku lebih suka mencintai daripada dicintai.
Ajari aku bahasa cinta agar aku tidak tersalah memilih cinta.


Selasa, 16 Maret 2010

DO'A DI PENGHUJUNG MALAM

UJUNG MALAM
Ya Allah,....... Tuhan yang memegang jagad hening
Tuhan yang mencekal cinta kekal
Tak sia-sia Kau menunjuk Al-Amin menjadi Rasul akhir
Muhammad sang pengajak ruku’ dan sujud
Kendati Kau tan tertakar oleh benak yang kekar
Tak tertimbang oleh kalbu yang bimbang
Kau niscaya ada !

Wajah-wajah kami yang berekspresi tulus ini
Jangalah Kau tirai dari cahya indah-Mu
Sebab, tanpa cahya indah yang memancar dari keridhoan-Mu
Tawa kami menjadi semu
Tangis kami menjadi palsu
Kami tak kuasa menuduh-Mu
Tersusun dari zat-zat bikinan-Mu
Kami tak tega menuding-Mu
Terbuat dari bayangan angan-angan
Sebab Kau adalah Keniscayaan awal yang tak memiliki sebab.

Kau Asalnya segenap jarak
Awalnya segenap jengkal yang pandai memupus ruang
Yang pandai memupus runtunan waktu.
Oleh sebab itu, pupuskanlah kami tatkalasujud di sajadah biru-Mu
Yang menggelar dari ujung ke ujung ufuk
Yang menikar keimanan insan
Yang berbinar di selurus jalan benar

Allahu Akbar,......
Atas kekaguman yang begitu tinggi terhadap ciptaan-Mu itu
Maka tak pantas kiranya jika kami tak ruku’ dan sujud kepada-Mu
Selama siang dan malam, yang terornamen tasbih, tahmid dan takbir

Yang terukir indah di kesadaran semesta
Yang tak tertirai kedekilan jiwa ingkar
Ayat kauniyah-Mu tersirat agung di segenap bumi dan segenap langit

Tersirat dalam penciptaan pelangi indah yang melengkung
Yang menghujam segara-segara biru
Tersirat di halilintar yang membelah langit sore dan langit malam
Tersirat di lahar-lahar gunung yang membuat bumi bertambah subur

Allahu Akbar,.......
Nilai asih-Mu terhadap makhluk-Mu di bumi dan di langit
Tak kan terbalas oleh ruku’ dan sujud makhluk-Mu
Walaupun berkepanjangan tanpa henti
Ternyata dalam takaran ibadah kami yang tak memadai
Kau adalah Maha Pengasih yang tak pilih kasih
Kau adalah Maha Pengampun yang tak ternilai oleh jumlah-jumlah
Sebab kau adalah Sang Penilai yang Maha Tinggi terhadap segenap nilai

Oleh sebab itu, kuatkanlah kami , Ya Allah,....
Agar ibadah kami terhadap-Mu
Tidak sekadar menyombongkan jumlah-jumlah
Tetapi mewedarkan nilai-nilai yang bermanfaat bagi kehidupan dunia dalam ridho-Mu semata, dalam rangka merintis jalan ke kehidupan akhirat yang paling indah.

Amin,......!

Senin, 15 Maret 2010

BOCORAN KUNCI UJIAN NASIONAL 2010


Integritas bangsa kita, kembali akan diuji dengan perhelatan akbar Ujian nasional yang menyisakan waktu beberapa jam lagi. Terkadang kejujuran dan kerja keras yang seharusnya menjadi landasan utama di bidang pendidikan menjadi kabur maknanya. Karena tujuan utama dari siswa, guru, sekolah bahkan Dinas Pendidikan adalah nilai UN dan kelulusan.

Ujian Nasional yang akan dilaksanakan saat ini adalah buah pemikiran pejabat-pejabat pendidikan yang bekerja keras memajukan pendidikan nasional. Konsep utamanya tentu saja menaikkan kualitas pendidikan dengan tolak ukur ujian berstandar nasional. Reformasi di bidang pendidikan dilakukan sejak 1998 seiring dengan semangat reformasi saat itu.

Apa yang terjadi di lapangan berkaitan dengan Ujian Nasional ini? Siswa memikirkan cara untuk memperoleh nilai sebaik-baiknya dengan segala daya. Membuat jaringan antar kelas sudah bukan rahasia umum lagi. Dengan bangga para siswa menceritakan taktik mereka dalam menghadapi Ujian Nasional. Taktik yang melupakan usaha dan kejujuran. Taktik yang membuat hati bangsa ini semakin bengkok, tidak jelas tujuannya.

Beberapa siswa yang bertekad untuk jujur datang pada Saya sambil menangis. Beberapa orang rekan Guru lain menyatakan hal yang hampir senada, yang bermuara pada kekhawatiran. Terkadang dalam pelaksanaan ujian nasional, Guru yang seharusnya menjadi orang yang mengajarkan kejujuran, kerja keras dan hal-hal yang baik justru menjadi orang terdepan dalam menghalalkan segala cara. Dan masih banyak mengerikan lainnya yang tidak bisa kita terima dengan hati nurani.

Sudah seharusnya bangsa ini menangis.

Kunci Ujian Nasional 2010 adalah DUIT : Do’a, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakkal.


~~~~ooOOoo~~~~


“Doa Untuk UN 2010: Bocoran Soal dan Kunci”

Tuhan, kami tahu betapa berat putra-putri kami
Harus menyelesaikan sekolah tiga tahun
Hanya dengan UN 5 hari saja
Apakah ini adil?
Atau sebuah kedzaliman?
Kuatkanlah putra-putri kami
Bimbinglah putra-putri kami
Menyelesaikan ujian sesuai petunjukMu
Tuhan, Engkau membocorkan
Rahasia dan kunci menuju surga
Melalui wahyu dan utusanMu
Salahkah bila putra-putri kami
Mengharap bocoran UN dari Mu?
Kami tahu, bocoran itu bisa saja curang
Kami tidak mengharap bocoran curang
Kami berharap sepenuh hati bocoran cerdik
Bocoran yang mendidik
Lindungilah kami dari kecurangan
Bimbinglah kami dalam kecerdikan
Lancarkan dan luluskan putra-putri terbaik kami
dalam menyelesaikan UN 2010
Amin.. Amin... Amin


Selasa, 12 Mei 2009

PUPUS HARU DI SAJADAH BIRU (2)

Ya Allah,....... Tuhan yang memegang jagad hening
Tuhan yang mencekal cinta kekal
Tak sia-sia Kau menunjuk Al-Amin menjadi Rasul akhir
Muhammad sang pengajak ruku’ dan sujud
Kendati Kau tan tertakar oleh benak yang kekar
Tak tertimbang oleh kalbu yang bimbang
Kau niscaya ada !
Wajah-wajah kami yang berekspresi tulus ini
Jangalah Kau tirai dari cahya indah-Mu
Sebab, tanpa cahya indah yang memancar dari keridhoan-Mu
Tawa kami menjadi semu
Tangis kami menjadi palsu
Kami tak kuasa menuduh-Mu
Tersusun dari zat-zat bikinan-Mu
Kami tak tega menuding-Mu
Terbuat dari bayangan angan-angan
Sebab Kau adalah Keniscayaan awal yang tak memiliki sebab.

Kau Asalnya segenap jarak
Awalnya segenap jengkal yang pandai memupus ruang
Yang pandai memupus runtunan waktu.
Oleh sebab itu, pupuskanlah kami tatkalasujud di sajadah biru-Mu
Yang menggelar dari ujung ke ujung ufuk
Yang menikar keimanan insan
Yang berbinar di selurus jalan benar

Allahu Akbar,......
Atas kekaguman yang begitu tinggi terhadap ciptaan-Mu itu
Maka tak pantas kiranya jika kami tak ruku’ dan sujud kepada-Mu
Selama siang dan malam, yang terornamen tasbih, tahmid dan takbir
Yang terukir indah di kesadaran semesta
Yang tak tertirai kedekilan jiwa ingkar
Ayat kauniyah-Mu tersirat agung di segenap bumi dan segenap langit
Tersirat dalam penciptaan pelangi indah yang melengkung
Yang menghujam segara-segara biru
Tersirat di halilintar yang membelah langit sore dan langit malam
Tersirat di lahar-lahar gunung yang membuat bumi bertambah subur

Allahu Akbar,.......
Nilai asih-Mu terhadap makhluk-Mu di bumi dan di langit
Tak kan terbalas oleh ruku’ dan sujud makhluk-Mu
Walaupun berkepanjangan tanpa henti
Ternyata dalam takaran ibadah kami yang tak memadai
Kau adalah Maha Pengasih yang tak pilih kasih
Kau adalah Maha Pengampun yang tak ternilai oleh jumlah-jumlah
Sebab kau adalah Sang Penilai yang Maha Tinggi terhadap segenap nilai
Oleh sebab itu, kuatkanlah kami , Ya Allah,....
Agar ibadah kami terhadap-Mu
Tidak sekadar menyombongkan jumlah-jumlah
Tetapi mewedarkan nilai-nilai yang bermanfaat bagi kehidupan dunia dalam ridho-Mu semata, dalam rangka merintis jalan ke kehidupan akhirat yang paling indah.

Amin,......!