Tampilkan postingan dengan label Tugas Kampus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tugas Kampus. Tampilkan semua postingan

Kamis, 16 Mei 2013

Macam-macam Gerbang Logika

Macam-macam Gerbang Logika » The FIM Site kali ini akan sedikit berbagi info dari kami yang disponsori oleh MASFIM.com | Portal Informasi Terkini.

Gerbang Not (Not Gate)
           “Gerbang NOT atau juga bisa disebut dengan pembalik (inverter) memiliki fungsi membalik logika tegangan inputnya pada outputnya. Sebuah inverter (pembalik) adalah gerbang dengan satu sinyal masukan dan satu sinyal keluaran dimana keadaan keluaranya selalu berlawanan dengan keadaan masukan. Membalik dalam hal ini adalah mengubah menjadi lawannya. Karena dalam logikategangan hanya ada dua kondisi yaitu tinggi dan rendah atau “1” dan “0”, maka membalik logika tegangan berarti mengubah “1” menjadi "0” atau sebaliknya mengubah nol menjadi satu. Simbul atau tanda gambar pintu NOTditunjukkan pada gambar dibawah ini.  
GERBANG AND (AND GATE)
       
           Gerbang AND (AND GATE) atau dapat pula disebut gate AND ,adalah suatu rangkaian logika yang mempunyai beberapa jalan masuk (input) dan hanya mempunyai satu jalan keluar (output). Gerbang ANDmempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran. Dalam gerbang AND, untuk menghasilkan sinyal keluaran tinggi maka semua sinyal masukan harus bernilai tinggi.



GERBANG OR (OR GATE)

               Gerbang ORberbeda dengan gerbang NOTyang hanya memiliki satu input, gerbang ini memiliki paling sedikit 2 jalur input. Artinya inputnya bisa lebih dari dua, misalnya empat atau delapan. Yang jelas adalah semua gerbang logika selalu mempunyai hanya satu output. Gerbang ORakan memberikan sinyal keluaran tinggi jika salah satu atau semua sinyal masukan bernilai tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa gerbang OR hanya memiliki sinyal keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai rendah.


 Gerbang NAND
 
         Gerbang NANDadalah suatu NOT-AND, atau suatu fungsi AND yang dibalikkan. Dengan kata lain bahwa gerbang NAND akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai tinggi.




Gerbang NOR
 
        Gerbang NOR adalah suatu NOT-OR, atau suatu fungsi OR yang dibalikkan sehingga dapat dikatakan bahwa gerbang NOR akan menghasilkan sinyal keluaran tinggi jika semua sinyal masukanya bernilai rendah.



Gerbang X-OR

          Gerbang X-OR akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai rendah atau semua masukan bernilai tinggi atau dengan kata lain bahwa X-OR akan menghasilkan sinyal keluaran rendah jika sinyal masukan bernilai sama semua.



Gerbang X-NOR

         Gerbang X-NOR akan menghasilkan sinyal keluaran tinggi jika semua sinyal masukan bernilai sama (kebalikan dari gerbang X-OR).

Kamis, 24 Januari 2013

Makalah Alarm Pintu dengan Inframerah

Makalah Alarm Pintu dengan Inframerah » The FIM Site kali ini akan sedikit berbagi info mengenai Makalah Alarm Pintu dengan Inframerah. Alhamdulillah pengerjaan alat disertai dengan makalah dengan judul "Alarm Pintu dengan Inframerah" mampu diselesaikan walaupun pada awalnya banyak kendala yang diperoleh. Dari permasalahan alat yang tidak kunjung selesai hingga alat yang pada akhirnya tidak bisa sama kali berjalan alias mati total. Entah terdapat pada komponen yang rusak atau apa tapi yang pasti bukan pada jalurnya karena sudah 3 kali bikin masa salah terus. hehehe...

Untuk makalah ini alhamdulillah sudah fix 100% karena ini sudah lolos pada tahap pengumpulan namun waktu itu saya masih saja ada revisi maklum karena ada kesalahan dari tukang foto kopi yang tidak memasang batas pada bab 4 dan bab 5. Oiya untuk itu saya ingin berbagi buat adik kelas yang mungkin ingin mencari referensi mengenai makalah "Alarm Pintu dengan Inframerah".

Jangan lupa juga ya untuk mengunjungi situs terbaru saya di MASFIM.com | Portal Informasi Terkini... Hehehehe

Silahkan download via Mediafire

Rabu, 19 Desember 2012

Sistem Ekonomi Pancasila

Sistem Ekonomi Pancasila » The FIM Site kali ini akan sedikit berbagi info mengenai Sistem Ekonomi Pancasila


  1. Pendahuluan

Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang pun telah mulai berkenalan dengan kapitalisme global seiring dengan perekonomian era Orde baru yang menjadikan paradigma pertumbuhan ekonomi (economic growth) menjadi panglima. Krisis devaluasi rupiah yang lantas menjelma menjadi krisis moneter sepanjang 1997-1998 telah membutakan mata bahwa pondasi perekomomian Indonesia yang dibangun atas dasar hutang luar negeri tidaklah kokoh.
Namun, di era reformasi ini, kesadaran demikian tidak malah membangkitkan semangat di kalangan pemerintahan untuk mencari alternatif sistem perekonomian yang manusiawi dan berkeadilan sosial, justru sebaliknya, saat ini Indonesia mengalami berbagai dentumen arus neoliberalisme yang terwujud dalam trio deregulasi, privatilasi, dan liberalisasi perdagangan.
Di sisi lain, muncul perkembangan menarik dengan wacana Sistem Ekonomi Pancasila yang merupakan sistem ekonmi yang berlandasan dan dijiwai spirit nilai-nilai Pancasila. Pandangan sistem ini yang bisa dilacak dari ide-ide Bung Hatta, salah seorang proklamator RI.

  1. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah “Sistem Ekonomi Pancasila” yang penulis buat adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui pengertian dari Sistem Ekonomi Pancasila yang dianut oleh Indonesia dalam tata keuangan anggaran.
2.      Mengetahui sejauh apa konsep yang diusung Indonesia dalam menggunakan Sistem Ekonomi Pancasila.


  1. Pembahasan

Sistem Ekonomi Pancasila adalah “aturan main” kehidupan ekonomi atau hubungan-hubungan ekonomi antar pelaku-pelaku ekonomi yang didasarkan pada etika atau moral Pancasila dengan tujuan akhir mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Etika Pancasila adalah landasan moral dan kemanusiaan yang dijiwai semangat nasionalisme (kebangsaan) dan kerakyatan, yang kesemuanya bermuara pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Intisari Pancasila (Eka Sila) menurut Bung Karno adalah gotong royong atau kekeluargaan, sedangkan dari segi politik Trisila yang diperas dari Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa (monotheisme) sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi. Praktek-praktek liberalisasi perdagangan dan investasi di Indonesia sejak decade delapan puluhan bersamaan dengan serangan globalisasi dari negara-negara industri terhadap  negara-negara berkembang, sebenarnya dapat ditangkal dengan penerapan sistem ekonomi Pancasila. Namun sejauh ini gagal karena politik ekonomi diarahkan pada akselerasi pembangunan yang lebih mementingkan pertumbuhan ekonomi tinggi ketimbang pemerataan hasil-hasilnya.

Himbauan Ekonomi Pancasila
Pada tahun 1980 Seminar Ekonomi Pancasila dalam rangka seperempat abad FE-UGM “menghimbau” pemerintah Indonesia untuk berhati-hati dalam memilih dan melaksanakan strategi pembangunan ekonomi. Ada peringatan “teoritis” bahwa ilmu ekonomi Neoklasik dari Barat memang cocok untuk menumbuhkembangkan perekonomian nasional, tetapi  tidak cocok atau tidak memadai untuk mencapai pemerataan dan mewujudkan keadilan sosial. Karena amanah Pancasila adalah mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat  Indonesia maka ekonom-ekonom UGM melontarkan konsep Ekonomi Pancasila yang seharusnya dijadikan pedoman mendasar dari setiap kebijakan pembangunan ekonomi. Jika Emil Salim pada tahun 1966 menyatakan bahwa dari Pancasila yang relevan dan perlu diacu adalah (hanya) sila terakhir, keadilan sosial, maka ekonom-ekonom UGM menyempurnakannya dengan mengacu pada kelima-limanya sebagai berikut:
1.      Roda kegiatan ekonomi bangsa digerakkan oleh rangsangan ekonomi, sosial, dan moral;
2.      Ada kehendak kuat warga masyarakat untuk mewujudkan kemerataan sosial yaitu tidak membiarkan terjadinya dan berkembangnya ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial;
3.      Semangat nasionalisme ekonomi; dalam era globalisasi mekin jelas adanya urgensi terwujudnya perekonomian nasional yang kuat, tangguh, dan mandiri;
4.      Demokrasi Ekonomi berdasar kerakyatan dan kekeluargaan; koperasi dan usaha-usaha kooperatif  menjiwai perilaku ekonomi perorangan dan masyarakat;
5.      Keseimbangan yang harmonis, efisien, dan adil, antara perencanaan nasional dengan desentralisasi ekonomi dan otonomi yang luas, bebas, dan bertanggungjawab, menuju perwujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sebagaimana terjadi pemerintah Orde Baru yang sangat kuat dan stabil, memilih strategi pembangunan berpola “konglomeratisme” yang menomorsatukan pertumbuhan ekonomi tinggi dan hampir-hampir mengabaikan pemerataan. Ini merupakan strategi yang berakibat pada “bom waktu” yang meledak pada tahun 1997 saat awal reformasi politik, ekonomi, sosial, dan moral.
Sebagaimana teori ekonomi Neoklasik yang dibangun atas dasar faham liberal dengan  mengedepankan nilai individualisme dan kebebasan pasar (Mubyarto, 2002: 68), SEP juga dibangun atas dasar nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia, yang bisa berasal dari nlai-nilai agama, kebudayaan, adat-istiadat, atau norma-norma, yang membentuk perilaku ekonomi masyarakat Indonesia. Suatu perumusan lain mengatakan bahwa:
“Dalam Demokrasi Ekonomi yang berdasarkan Pancasila harus dihindarkan hal-hal sebagai berikut:
·         Sistem free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain yang dalam sejarahnya di Indonesia telah menimbulkan dan mempertahankan kelemahan structural ekonomi nasional dan posisi Indonesia dalam perekonomian dunia.
·         Sistem etatisme dalam arti bahwa negara berserta aparatus ekonomi negara bersifat dominan, mendesak dan mematikan potensi serta daya kreasi unit-unit ekonomi diluar sektor negara.
·         Persaingan tidak sehat serta pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam berbagai bentuk monopoli dan monopsoni yang merugikan masyarakat dan cita-cita keadilan sosial.” (GBHN 1993).

Namun dengan pelaksanaan Sistem Ekonomi Pancasila dapat memberikan dampak positif seperti berikut:
1.      Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
2.      Cabang-cabang yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak di kuasai oleh Negara.
3.      Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya di kuasai oleh Negara dan di pergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4.      Sumber-sumber Kekayaan dan keungan Negara digunakan dengan permufakatan lembanga-lembaga Perwakilan Rakyat, serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya ada pada lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat pula.
5.      Warga negara memiliki kebebasan dalam memilikh dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak dan penghidupan yang layak.
6.      Hak milik perorangan diakui dan dimanfaatjannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
7.      Potensi, inisiatif dan daya kreasi warga Negara diperkembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
8.      fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara.

Seorang pakar senior lain pun mengatakan bahwa terdapat 5 ciri pokok dari Sistem Ekonomi Pancasila yaitu :
1.    Pengembangan koperasi penggunaan insentif sosial dan moral.
2.    Komitmen pada upaya pemerataan.
3.    Kebijakan ekonomi nasionalis.
4.    Keseimbangan antara perencanaan terpusat.
5.    Pelaksanaan secara terdesentralisasi.

Konsep ekonomika etik ekonomi Pancasila oleh Mubyarto dalam bukunya Sistem dan Moral Ekonomi Pancasila dicirikan sebagai berikut:
1.   Roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan ekonomi, moral dan sosial.
2.   Ada kehendak kuat dari seluruh anggota masyarakat untuk mewujudkan keadaan kemerataan sosial ekonomi.
3.   Prioritas kebijaksanaan ekonomi adalah pengembangan ekonomi nasional yang kuat dan tangguh, yang berarti nasionalisme selalu menjiwai setiap kebijaksanaan ekonomi.
4.   Koperasi merupakan soko guru perekonomian nasional.
5.   Adanya imbangan yang jelas dan tegas antara sentralisme dan desentralisme kebijaksanaan ekonomi untuk menjamin keadilan ekonomi dan keadilan sosial dengan sekaligus menjaga efisiensi dan pertumbuhan ekonomi.

Ciri-ciri Ekonomi Pancasila 
1.      Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara / pemerintah. Contoh hajad hidup orang banyak yakni seperti air, bahan bakar minyak / BBM, pertambangan / hasil bumi, dan lain sebagainya.
2.      Peran negara adalah penting namun tidak dominan, dan begitu juga dengan peranan pihak swasta yang posisinya penting namun tidak mendominasi. Sehingga tidak terjadi kondisi sistem ekonomi liberal maupun sistem ekonomi komando. Kedua pihak yakni pemerintah dan swasta hidup beriringan, berdampingan secara damai dan saling mendukung.
3.      Masyarakat adalah bagian yang penting di mana kegiatan produksi dilakukan oleh semua untuk semua serta dipimpin dan diawasi oleh anggota masyarakat.
4.      Modal atau pun buruh tidak mendominasi perekonomian karena didasari atas asas kekeluargaan antar sesama manusia.

  1. Kesimpulan dan Saran
  2. Daftar Pustaka
Mubyarto,  2002. Ekonomi Pancasila. Yogyakarta, BPFE-UGM.
Drs, Kansil:C.ST,S.H.1990. Hidup Berbangsa dan Bernegara. Jakarta:Erlangga.
http://mirzaadany.blogspot.com/2010/06/sistem-ekonomi-pancasila.html







Senin, 29 Oktober 2012

LP Array, Percabangan dan Perulangan pada Java


LP Array, Percabangan dan Perulangan pada Java» The FIM Site kali ini akan sedikit berbagi info mengenai LP Array, Percabangan dan Perulangan pada Java. Array adalah kelompok variabel dengan tipe sejenis dan dinyatakan dengan nama yang sama . dengan kata lain, array merupakan tipe khusus yang menyatukan sekelompok variabel dengan tipe yang sama . Array di java dideklarasikan dengan kurung siku : [ .. ]

Pada java tidak perlu menspesifikasikan ukuran array kosong saat mendeklarasikan array. Kita harus selalu menyatakan ukuran array secara eksplisit saat melakukan operasi penciptaan menggunakan operator new () atau dengan mendaftarkan item item untuk array pada saat penciptaan. Contoh char alphabet[] = new() char[26];


      Array 1 dimensi
Sintaks umum deklarasi variabel array 1 dimensi :
                type var-name[];   atau   type[] var-name ;
misalnya, kita akan menamai array tersebut dengan nama jumlah hari dan tipe data dari masing-masing elemennya adalah tpe int, maka kita dapat menuliskannya sebagai berikut :
int [] jumlahhari;
artinya, jumlah elemen- elemen dan nila-nilai dari setiap elemennya diset dengan null. Untuk menentukan jumlah elemen dari array tersebut , kita perlu mengalokasikan ruang memori dengan menggunakan kata kunci new.  Dalam kasus ini, kita akan menentukan array dengan jumlah elemen sebanyak 12 ( sejumlah bulan yang terdapat dalam setahun ). Sehingga dapat kita tulis :
jumlahhari = new int[12]  ( merupakan jumlah elemen array )
selanjutnya , untuk mengisikan nilai dari masing-masing elemen array tersebut, kita harus menggunakan indeks seperti :
jumlahhari [0] = 31;
indeks array dimulai dari 0 bukan 1, kode diatas akan memasukkan nilai 31 ke dalam elemen array pertama ( dalam hal ini berarti bulan januari memiliki 31 hari ). Berikut contoh program nya :
class arraysatu {
public static void main (String[] args)}
int [] jumlahhari;
jumlahhari = new int [12];
jumlahhari[0] = 31;
jumlahhari[1] = 28;
jumlahhari[2] = 31;
jumlahhari[3] = 30;
jumlahhari[4] = 31;
jumlahhari[5] = 30;
jumlahhari[6] = 31;
jumlahhari[7] = 31;
jumlahhari[8] = 30;
jumlahhari[9] = 31;
jumlahhari[10] = 30;
jumlahhari[11] = 31;
System.out.println(“bulan maret memiliki “ + jumlah hari [2]+ “ hari. “);
}
}
Maka hasil outputnya adalah bulan maret memiliki 31 hari.

Array multi dimensi
Pendeklarasian array dua dimensi adalah sebagai berikut :
tipe namaArray[];    atau     tipe[][] namaArray;
Contoh program array 2 dimensi :
class arraydua {
public static void main (String[] args) {
int [][] angka = new int [2][3];
int k = 1;
for (int i = 0; i<2; i++) {
for (int j = 0; j<3; j++) {
angka [i][j] = k*10;
System.out.println(angka[i][j]);
if (j<2) System.out.print(“ “);
k++;
}
System.out.println();
}
}
}
Maka outputnya akan menghasilkan
10  20  30
40  50  60

PERCABANGAN dalam JAVA
Program akan menarik jika dibutuhkan  persyaratan tertentu untuk menjalankan suatu pernyataan, dan melewati pernyataan lainnya. Java menyediakan sejumlah mekanisme untuk menghasilkan pengaturan bagian program mana yang dijalankan, berupa pernyataan pernyataan percabangan . terdapat beberapa jenis percabangan di java yaitu if, if-else, dan switch
Percabangan if
Percabangan if di java menyatakan pernyataan akan diekseskusi jika memnuhi syarat atau kondisi tertentu. Sintaks percabangan ini adalah sebagai berikut :
If(kondisi){
Statemen1;
Statemen2;
...
}
Contoh program :
class satukondisi {
public static void main (String[] args) {
int a = 1, b = 10;
if (a < 5 ) {
System.out.println(“nilai a lebih kecil dari 5 “ );
}
If (b < 5 ) {
System.out.println(“ nilai b lebih kecil dari 5 “ ) ;
}
}
}
Output nya : nilai a lebih kecil dari 5
Percabangan if else
Percabangan ini untuk memilih salah 1 dari 2 kemungkinan kemunculan. Dengan kata lain, bentuk if else menyebabkan eksekusi dijalankan melalui sekumpulan boolean, sehingga hanya bagian tertentu program yang dijalankan. Berikut bentuk umum pernyataan if else :
If (kondisi)
                Statement jika kondisi benar
Else
                Statement jka kondisi salah
Contoh program :
class duakondisi {
public static void main (String[] args) {
int a = 1, b = 10 ;
if ( a < 5 ) {
System.out.println(a + “ lebih kecil dari 5”);
}
else {
System.out.println(a + “ lebih besar dari 5 “ );
}
if ( b < 5 ) {
System.out.println(b + “ lebih kecil dari 5”);
}
else {
System.out.println(b + “ lebih besar dari 5 “ );
}
}
}
Maka outputnya :
 1 lebih kecil dari 5
10 lebih besar dari 5
Percabangan switch
Pernyataan switch memberikan suatu cara untuk mengirim bagian program berdasarkan nilai suatu variabel atau pernyataan tunggal. Percabangan switch dimaksudkan untuk menangani banyak kemungkinan kemunculan. Bentuk umum percabangan switch :
switch (expression) {
case value1;
                break;
case value2;
                break;
case valueN;
                break;
default;
}
Expression dapat menghasilkan suatu tipe sederhana, dan setiap value yang disebutkan pada pernyataan case harus bertipe yang cocok. Pernyataan switch bekerja dengan seperti ini : nilai expresssion dibandingkan dengan setiap nilai pernyataan case. Jika ada yang cocok, maka urutan program yang ada di belakang pernyataan case akan dijalankan. Jika tidak ada yang cocok, maka pernyataan default yang dijalankan.

   
 PERULANGAN dalam JAVA
Pengulangan adalah suatu proses didalam program yang dapat menegeksekusi satu ( beberapa ) statemen yang sama secara berulang sampai ditemukan kondisi untuk berhenti. Dalam java terdapat tiga buah jenis struktur pengulangan, yaitu for, while, dan do while.
Strukur for
Struktur for umumnya digunakan untuk melakukan pengulangan yang banyaknya sudah pasti atau sudah diketahui sebelumnya. Dalam jenis ini, kita harus mendefinisikan insialisasi ( nilai awal ) dan kondisi untuk keluar dari pengulangan. Selain itu kita juga perlu menambahkan iterasi, yaitu variabel pengontrol untuk melakukan proses increement ( penambahan ) maupun decreement . bentuk umum penulisa sintaks untuk membangun struktur pengulangan for
for(insialisasi;kondisi;iterasi); {
statement 1 ;
statement 2;
}
Proses pengulangan akan terus dilakukan selama kondisi menghasilkan true. Dengan kata lain, proses pengulangan hanya akan dihentikan apabila kondisi telah bernilai false atau sudah tidak terpenuhi lagi.
Contoh program :
class for1 {
public static void main (String[] args) {
for ( int i = 0 ; i < 10 ; i++ ) {
System.out.println(“java”);   }
}
}
Maka outputnya akan tercetak teks java sebanyak 10 kali.
-         Struktur while
Strukur while adalah jenis pengulangan yang mendefinisikan kondisi di awal blok. Ini artinya, apabila kondisi tidak terpenuhi ( bernilai false ) maka proses pengulangan pun tidak akan pernah dilakukan. Proses insialisasi nilai pada struktur while ditulis sebelum kita menuliskan struktur while itu sendiri, sedangkan iterasi akan ditulis didalam blok. Bentuk umum penulisan dari struktur while :
insialisasi
while (kondisi) {
statement yang akan diulang
iterasi }
class while1 {
public static void main (String[[] args] {
int i = 0;
while (i<10) {
System.out.println ( “ java”);
I++;  }
}
}
      Struktur do-while
Do while loop mirip dengan while loop. Statement didalam do-while loop akan dieksekusi beberapa kali selama kondisi bernilai true. Perbedaan antara while dan do while loop adalah dimana statement didalam do while loop dieksekusi sedikitnya satu kali.
Contoh program :
int x = 0;
do {
System.out,println(x);
X++;
} while (x<10);